Aksi KAMMI di Depan Istana Ricuh, 7 Ditangkap

JAKARTA, kabarpolisi.com – Sejumlah massa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) berdemonstrasi di depan Istana Negara. Mereka menuntut penegakan hukum yang berkeadilan di Indonesia.

Belakangan aksi ricuh, hingga tiga mahasiswa mengalami luka. Sedangkan tujuh orang mahasiswa lainnya, termasuk Ketua Umum KAMMI diamankan polisi.

Setelah kericuhan berakhir, sejumlah mahasiswa mulai membubarkan diri. Sedangkan, tujuh orang masih diamankan polisi.

Aksi yang dimulai pada 14.00 WIB, awalnya berlangsung kondusif. Para anggota KAMMI berganti-gantian menyampaikan orasinya. Mereka membawa atribut KAMMI, bendera, serta poster yang berisikan protes perihal penegakan hukum di indonesia.

“19 tahun reformasi membuat kondisi negara semakin jauh dari cita-cita Kemerdekaan,” ungkap Ketua Umum KAMMI, Kartika Nur Rakhman di depan Istana Negara, Jakarta, Rabu (24/5) seperti keterangan tertulis yang diterima

Mereka menuntut agar kasus dugaan korupsi yang tidak kunjung selesai segera dituntaskan. “Kami menuntut agar dituntaskannya kasus Mega Skandal BLBI, kasus bailout Century, dan kasus e-KTP,” ungkap Nur Rakhman.

Posisi Jaksa Agung yang dijabat Prasetyo juga menjadi hal yang mereka soroti. Pasalnya, sebelum menjadi Pimpinan Korps Adhyaksa, Prasetyo diketahui merupakan kader Partai Nasdem.

“Hadirnya HM Prasetyo sebagai jaksa agung menjadi tanda kematian hukum. Kondisi ini menggambarkan bahwa hukum telah dikangkangi oleh kepentingan politik,” tandas Nur Rakhman.

Semakin lama orasi mahasiswa semakin panas. Aksi saling dorong dengan polisi pun terjadi.

Ketujuh nama yang ditangkap adalah : Kartika Nur Rakhman (Ketum PP Kammi), Risdam Buyung (KP Jaktim), Edo Hendra Kusuma ( Ketua Komsat Mabda Jakarta Selatan), Arifin Tanjung (PD Kammi Bandung), Khaidir Ali (KP Tangsel), Bayu Anggara (KP PP), Mursalin (Ketum Komsat UIN Jakarta).

Koordinator Lapangan Aksi Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Riko Tanjung, mengatakan tujuh peserta aksi ditahan di Polres Jakarta Pusat. Sementara lima lainnya dilarikan ke beberapa RS untuk visum karena mengalami luka-luka.

Kapolres Jakarta Pusat Kombes Polisi Suyudi Ario Seto yang dihubungi belum diperoleh konfirmasinya. (rizal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.