DAERAH  

Aliansi Jurnalis Independen Ajak Masyarakat Bersikap Cerdas

PONTIANAK, kabarpolisi.com  –  Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Pontianak, menggelar diskusi di aula LPP RRI Pontianak, Jalan Sudirman No. 7 Pontianak, Sabtu malam (13/5).

Diskusi diikuti sejumlah pimpinan redaksi media cetak maupun elektronik, Jurnalis, LSM, Mahasiswa, Akademisi, Perwakilan Ormas dan Humas Polda Kalimantan Barat, yang dimoderatori oleh Ahli Pers Dewan Pers, Kalimantan Barat, Dr. Jumadi,  M.Si .

Diskusi membicarakan situasi dan kondisi daerah menyusul insiden pemulangan dua orang Pengurus DPP FPI, Ustadz H. Sobri Lubis dan Ustadz Hidayat Quaiandri Batangtaris, ke Jakarta setibanya di Bandara Supadio, Jumat malam (5/5) lalu.

Masyarakat menjadi resah menyusul gencarnya pemberitaan bahwa ada sekelompok masyarakat yang menolak even budaya tahunan yang dijadwalkan berlangsung 20 Mei 2017.

Kondisi ini diperparah dengan berita hoax yang viral di berbagai media sosial, bahkan lebih cepat dari media mainstream disertai “bumbu” yang membuat situasi menjadi panas, yang berusaha membenturkan antar kelompok.

Menyikapi kondisi di atas, AJI Pontianak mengajak masyarakat bersikap cerdas dan mawas diri dalam memilih dan memilah informasi terutama yang berasal dari media sosial.

“AJI Pontianak mengajak masyarakat tidak terlalu berlebihan menyikapi situasi saat ini, namun tetap mewaspadai isu yang berkembang mengingat SARA begitu sensitif apalagi Kalimantan Barat memang mempunyai sejarah konflik,” ungkap Ketua AJI Pontianak, Dian Lestari dalam siaran pers yang diterima kabarpolisi.com, Minggu (14/3).

Selain itu,  AJI Pontianak meminta seluruh media memberitakan informasi yang menyejukkan serta menyajikan opini – opini yang mendinginkan, dengan memilih narasumber yang dapat dipercaya serta representasi dari masyarakat, dan juga memiliki kredibilitas yang teruji.

“AJI Pontianak mendorong tokoh masyarakat dan elit untuk bersikap tulus memelihara dan memupuk kebersamaan,” tuturnya.

AJI juga menyarankan kepada Gubernur Kalbar segera berdialog dengan sejumlah tokoh dan elemen masyarakat demi memelihara keharmonisan warga Kalbar dan meminta kepada pihak kepolisian menerapkan profesionalitas dan membina komunikasi dengan baik dengan seluruh elemen masyarakat, dalam menjaga keamanan Kalbar.

“AJI Pontianak juga meminta seluruh pihak, tidak membawa pro-kontra Pilkada DKI Jakarta yang kental dengan isu SARA ke Kalimantan Barat, sehingga tidak menimbulkan polarisasi di masyarakat,” pungkasnya. (fadhil)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.