Andry Wibowo : Jangan Sampai Jadi Serbia

Andry Wibowo

JAKARTA, kabarpolisi.com- Kapolres Jakarta Timur, Kombes Pol. Andry Wibowo saat menjadi narasumber diskusi publik dengan tema “Pemuda Merdeka sebagai Pilar kebangsaan,” yang diselenggarakan oleh Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia (FH-UKI) turut menyinggung masalah  Isu SARA ramai dibicarakan yang kian belakangan ini.

“Dari sebelum hingga sesudah Pilkada DKI Jakarta isu tersebut terus mengemuka dan bahkan mendominasi pemberitaan media massa. SARA menjadi perhatian publik karena bisa memicu terjadinya konflik di tengah masyarakat,” ujar Andri.

Andry mengatakan persatuan semua elemen bangsa mesti dijaga. Jangan sampai Indonesia terpecah belah oleh konflik primordial yang mengedepankan SARA. Karena menurutnya, konflik hanya akan mendatangkan kerugian bagi mereka yang terlibat di dalamnya. 

“Indonesia tidak boleh pecah seperti Serbia, karena saya pernah mengalami bertugas disana,” kata Andry di Jakarta Timur, Senin (22/5/2017).

Pertarungan ekonomi dunia yang terjadi saat ini, membelah dunia menjadi negara maju yang kaya, miskin dan negara yang sedang membangun. Pertarungan ekonomi dunia inilah, kata dia terkadang menciptakan gesekan antar negara, yang tak jarang berujung pada perang, atau penaklukan sebuah bangsa. 

“Karena itulah Pemuda dan mahasiswa Indonesia harus mempersiapkan diri, agar bangsa Indonesia dihargai oleh bangsa-bangsa lain di dunia,” tandasnya. 

Ia menegaskan bahwa pemuda Indonesia, termasuk mahasiswa adalah calon pemimpin di masa depan. Untuk itu, mereka harus menyiapkan diri dengan gagasan, dan pemahaman tentang situasi global yang terjadi saat ini. Baginya, Indonesia adalah bangsa besar, yang harus menjadi kiblatnya masyarakat dunia.

Sangap Surbakti, dosen FH UKI berpendapat, Indonesia harus mampu mempertahankan persatuan sebagai sebuah bangsa. Kekayaan sumber daya alam yang berlimpah inilah yang menjadi incaran kepentingan internasional untuk mengadu domba sesama anak bangsa di Indonesia. 

BACA JUGA  Kuasa Hukum Korban Minta Pelaku Kekerasan Seksual di Pondok Pesantren Magelang Dijadikan Tersangka

“Dan pemuda juga mahasiswa harus menjadi perekat bangsa untuk menghadapi kepentingan internasional ini,” ujar Sangap. (ceko)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.