Dibalik Pencopotan Gubernur Akpol, Kapolri : Sudah Saya Ingatkan Hentikan Budaya Pemukulan !

Tito Karnavian

JAKARTA, kabarpolisi.com – Teka teki penyebab Gubernur Akademi Kepolisian (Akpol) Irjen Anas Yusuf dicopot terjawab sudah. Menurut Kapolri Anas Yusuf diganti lantaran harus mempertanggungjawabkan tewasnya taruna Brigdatar Mohammad Adam (21) setelah dikeroyok para seniornya.

Dalam surat telegram Nomor ST/1408/VI/2017 yang ditandatangani Asisten SDM Kapolri Irjen Arief Sulistyanto tertanggal 2 Juni 2017 sekitar 109 orang perwira tinggi dan perwira menengah Polri diganti, salah satunya adalah Gubernur Akademi Kepolisian (Akpol) Irjen Anas Yusuf digantikan oleh Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Rycko Amelza Dhaniel.

“Ya saya berpendapat begitu. Karena enam bulan lalu saya sudah ingatkan agar hentikan budaya pemukulan di Akpol karena enggak ada gunanya. Nanti, habis mukulin juniornya dia keluar malah mukulin tahanan, mukulin tersangka,” kata Tito di Rupatama Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (5/6/2017).

Selain Anas Yusuf, ternyata Kapolri juga mengganti beberapa pembina lain di Akpol setelah sebelumnya sudah mencopot Kakorbintarsis di Akpol.

“Setelah enam bulan, tapi rupanya tidak berhenti juga sehingga dengan sangat terpaksa mulai dari gubernur sampai dengan pembina lain saya ganti dan minta untuk membuat perubahan yang mendasar di sana tidak boleh lagi ada kekerasan di situ,” katanya.

Sosok Rycko Amelza Dhaniel, menurut Tito, tepat untuk memimpin Akpol. Sebab, dia adalah lulusan terbaik di Akpol di angkatan 1988.

“Saya memerlukan Pak Rycko untuk menjadi Gubernur Akpol karena saya ingin memperbaiki Akpol karena itu adalah dapur pimpinan Polri, calon pimpinan Polri tapi kemarin saya jujur saja agak sangat menyesali peristiwa meninggalnya taruna yang diduga dipukul seniornya,” katanya. (rizal)

BACA JUGA  Kuasa Hukum Korban Minta Pelaku Kekerasan Seksual di Pondok Pesantren Magelang Dijadikan Tersangka

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.