DAERAH  

Gojek Ditolak di Bukittinggi

BUKITTINGGI, kabarpolisi.com – Ratusan sopir angkot di Bukittinggi menggelar aksi demo ke DPRD setempat, kamis (10/8)
Aksi demo tersebut menolak beroperasinya jasa angkutan berbasis aplikasi, Gojek.

Menurut Syafrizal, ketua Organda, sopir dan pengusaha angkot menolak kehadiran Gojek karena dinilai merugikan pendapatan para supir angkot.

“Ada 20 persen penurunan pendapatan,” ujarnya.

Namun pada dasarnya Syafrizal menyayangkan demo tersebut, karena sebenarnya hal ini bisa dibicarakan dengan baik-baik.

“Tapi kami juga tak bisa melarang,” katanya.

Kehadiran Gojek mulai terpantau sejak awal Agustus ini. Tarif yang dipatok murah membuat Gojek mulai diminati masyarakat semenjak hadir di Bukittinggi.

Menurut seorang Driver Gojek yang tidak mau disebutkan namanya, tarif angkutan yang diterapkan perusahaan Gojek memang lebih murah dari tarif standar ojek di Bukittinggi. Bahkan untuk jarak dekat, bisa setara dengan tarif angkot.

Ia mengaku, dalam sehari mendapatkan sekitar sembilan penumpang.
Sejumlah anggota DPRD Bukittinggi yang menemui pengunjuk rasa menjelaskan, akan mencoba meneruskan aspirasi aopir dan pengusaha angkutan tersebut.

Namun DPRD juga berharap agar kehadiran GoJek juga dijadikan bahan introspeksi agar pelayanan angkutan umum di Bukittinggi menjadi lebih baik. (Eka)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.