Hadapi Mafia Pangan, Kapolri Perintahkan Dirrekrimsus Bertindak

JAKARTA, kabarpolisi.com – Untuk menghadapi sepakterjang para kartel dan mafia pangan yang memainkan harga sembako, Kapolri Jenderal Tito Karnavian memerintahkan Direktur Kriminal Khusus (Dirrekrimsus) di seluruh Polda di Indonesia untuk bertindak.

“Saya sudah sampaikan tadi kepada para Dirreskrimsus Polda, kalau ada pengungkapan kasus, segera diekspos untuk memberikan efek jera ke pelaku yang lain,” kata Jenderal Tito seusai melakukan konferensi video, di Mabes Polri, Jakarta, Rabu, 4 April 2017.

Tito menegaskan bahwa dirinya tidak segan mencopot Dirreskrimsus Polda yang tidak bertindak saat terjadi kenaikan harga sembako.

“Kalau ada harga sembako naik di daerah dan Dirreskrimsus tidak melakukan tindakan apa-apa, saya akan ganti direkturnya dalam waktu satu bulan. Saya cari orang yang bisa bertindak lebih keras lagi,” kata mantan Kapolda Metro Jaya itu.

Pada Rabu, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian bersama sejumlah menteri dan pejabat negara membentuk Satuan Tugas Pangan untuk menstabilkan harga pangan menjelang Bulan Suci Ramadhan dan Lebaran.

Satgas Pangan Mabes Polri akan dipimpin Kadivhumas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto yang akan dibantu oleh sejumlah pejabat kementerian yakni Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Perum Bulog dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Sementara Satgas Pangan di tingkat Polda dipimpin oleh Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda.

Satgas tersebut akan melakukan pengawasan harga pangan di pasar-pasar yang akan dievaluasi hasilnya pada tiap dua pekan. Selain melakukan pengawasan harga dan ketersediaan sembako, satgas ini juga bertugas melakukan penegakkan hukum terhadap kartel dan mafia pangan.

Menurut Kapolri, ketersediaan sembako terutama beras di Tanah Air mencukupi hingga Lebaran.

“Suplai sembako aman. Ketersediaan sembako aman, persoalan rantai distribusi yang ada spekulan, penimbun, kartel sedang kami tangani bersama,” katanya.

Satgas Pangan

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian bersama sejumlah menteri membentuk Satuan Tugas Pangan untuk menstabilkan harga pangan menjelang Bulan Suci Ramadhan dan Lebaran 2017.

“Sudah dibentuk Satgas Pangan Mabes Polri dipimpin Irjen Pol Setyo Wasisto yang bergabung dengan instansi-instansi terkait,” kata Kapolri di Mabes Polri, Jakarta, Rabu.

Satgas tersebut akan melakukan pengawasan harga pangan di pasar-pasar yang akan dievaluasi hasilnya pada tiap dua pekan. Selain melakukan pengawasan harga dan ketersediaan sembako, satgas ini juga bertugas melakukan penegakan hukum terhadap kartel dan mafia pangan.

Di tingkat daerah pun juga dibentuk Satgas Pangan Polda bersama sejumlah dinas terkait yakni Dinas Pertanian dan Dinas Perdagangan. Satgas Pangan Polda dipimpin oleh Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda.

Selain pembentukan Satgas Pangan, pihaknya juga melakukan tatap muka jarak jauh dengan kapolda, gubernur , bupati dan walikota sejumlah daerah.

Dari hasil tatap muka tersebut, diketahui bahwa ketersediaan sembako di Tanah Air mencukupi hingga Lebaran.

“Suplai sembako aman. Ketersediaan sembako aman, persoalan rantai distribusi yang ada spekulan, penimbun, kartel sedang kami tangani bersama,” katanya.

Koordinasi antarlembaga dan pembentukan satgas tersebut merupakan perwujudan dari perintah Presiden Joko Widodo yang meminta sejumlah menterinya agar menstabilkan harga sembako.

“Perintah dari presiden dalam rapat terbatas jelang Ramadhan dan Lebaran, beliau ingin harga sembako stabil sehingga kami sepakat dengan Menteri Perdagangan, Menteri Pertanian, Menteri Dalam Negeri, KPPU, Bulog, Bea Cukai untuk koordinasi dan konferensi video dengan daerah,” katanya.

Sejumlah menteri yang ikut dalam konferensi video bersama Kapolri di Mabes Polri adalah Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Dirut Perum Bulog Djarot Kusumayakti dan Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Syarkawi Rauf. Para pejabat negara tersebut melakukan konferensi video dengan sejumlah kapolda, kapolres, Dinas Pertanian, Dinas Perdagangan, Gubernur, Wali Kota dan Bupati di beberapa daerah.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita juga turut mengikuti konferensi video tersebut dari Semarang, Jawa Tengah. (dewi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.