SOSOK  

Kisah Jubelina Wally, Putri Asli Papua Jadi Kapolsek di Perbatasan RI

Jubelina Wally (Merdeka.com/richard)

JAYAPURA – Jubelina Wally, seorang Polisi Wanita (Polwan) asal Papua yang menjabat sebagai Kapolsek Muara Tami, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Provinsi Papua.

Sehari-sehari bertugas melakukan patroli kewilayahan untuk memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah hukumnya, berada di daerah perbatasan dari negara Republik Indonesia (RI) dengan negara tetangga Papua New Gunea (PNG).

Jarak tapal batas dengan kantor dinasnya terbilang cukup jauh. Dia harus berangkat dari arah barat (koya barat) menuju ke utara (kampung skouw) sembari mengendarai mobil dinasnya, dengan jarak tempuh 30 menit.

Jabatan sebagai seorang kapolsek, bagi dirinya bukanlah sekadar jabatan pimpinan yang selalu memerintah bawahannya. Tetapi jabatan sebagai seorang kepala kepolsian sektor adalah pelayan internal (polisi) juga pelayan eksternal (masyarakat).

Pukul 07.00 WIT, Jubelina memimpin apel pagi kepada seluruh anggotanya. 15 Menit apel dilakukan untuk pembagian tugas bagi jajarannya.

Dia selalu bersinergi dengan lembaga otoritas perbatasan seperti, Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) melalui Pengelolaan Batas Wilayah Negara (PLBN) Skouw, Pos Lintas Batas (PLB) Wutung, dan Satgas Penjaga Perbatasan RI-PNG dari satuan TNI-AD.

Kehadiran Satgas Pamtas TNI dari luar Papua sangat membantu pihaknya di Pos Lintas Batas (PLB) yang dijaga dari unsur kepolisian 5 orang.

Dia menjabat sebagai Kapolsek Muara Tami sejak tahun 2019, kasus yang menonjol di daerahnya lebih kepada penyeludupan ganja dipasok dari Vanuatu PNG.Untuk pergerakan kelompok separatsis, sejak tahun 2019 hingga saat ini tidak ada aktifitas di wilayah tersebut. Kalau pun ada, mereka di wilayah perbatasan Kabupaten Keerom, arah selatan perbatasan RI-PNG.

Selain soal ganja, permasalah kriminalitas di wilayahnya masuk dalam kategori risiko rendah. Misalnya orang mabuk, biasanya pendatang, lalu membuat onar dan pergi. Jadi secara keseluruhan Muara Tami aman.

Masuk masa pendemi Covid-19, kasus kriminal baru muncul yakni, pencurian motor (curanmor) dan mereka itu beraksi diwaktu subuh Pagi Pukul 03.00 hingga 04.00 WIT.

Muara Tami dulu, dengan sekarang berbeda. Setelah akses konektivitas hadirnya Jembatan Youtefa, para curanmor itu mudah melarikan barang curian.

“Saya seorang kapolsek yang memiliki wilayah perbatasan antara negara RI-PNG, saya bertugas sebagai kapolsek di wilayah ini untuk menjaga keamanan,” ujar Kapolsek Muara Tami, AKP Jubelina Wally.

Kariernya berawal saat ikut Secaba Polri Tahun 1991. Awal penempatan bertugas di Polda Papua. Selanjutnya masuk Secapa Polri Tahun 2008 dari Polres Jayapura (sekarang polresta kota jayapura), dan sekolah Sespima lanjutan Perwira Polri Tahun 2016.

“Untuk menjabat jabatan kapolsek sudah dua kali, pertama Kapolsek Bandara Sentani Tahun 2013, dan Kapolsek Muara Tami Tahun 2019,” kata Jubelina Wally.

Dia menceritakan, dari rangkaian jabatan di lingkungan kepolisian, satu jabatan terlama yang pernah ia emban yakni, saat menjadi Kanit Lantas Polsek Abepura, tapi tidak jadi Kasat lantas.

“Setelah saya menjadi Kapolsek Muara Tami, beberapa bulan kemudian, ada juga Polwan asal Papua yang jadi kapolsek, seperti Kapolsek Pania dan Kapolsek Merauke, jadi kami ada empat Polwan asal Papua yang menjabat jabatan sebagai kapolsek sampai sekarang,” tutur AKP. Jubelina.

Dia pun menyampaikan terima kasih atas kepercayaan dalam jabatannya saat ini. Khususnya kepada Kapolda Papua yang percaya akan kemampuan para Polwan dalam memegang jabatan.

“Macam saya yang sekarang jadi seorang kapolsek saat ini, kalau saya dulu tidak diberitugas dan tanggungjawab yang kecil-kecil, seperti Kanit, baru jadi kapolsek. Karena saat menjadi kanit kita dilatih memimpin. Kalau langsung ditunjuk jadi kapolsek pasti mental, goyah. Karena mental staf dan mental pimpinan lapangan beda. Intinya dikasih kepercayaan sedikit demi sedikit, dan saya percaya semua Polwan bisa menduduki jabatan-jabatan strategis yang dimaksud,” ujar Kapolsek Muara Tami menutup ceritanya.

Source : Merdeka.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.