Konflik Bersenjata di Marawi, 300 Orang Tewas

Sebuah helikopter terbang melalui asap yang mengepul dari rumah-rumah setelah pemboman udara oleh pesawat Angkatan Udara Filipina mengenai posisi militan Islam di Marawi di pulau selatan Mindanao, Sabtu (17/6). (AFP PHOTO/Noel Celis)

MANILA, kabarpolisi.com – Militer Filipina (AFP) mengerahkan ratusan pasukan tambahan dan menggempur posisi kelompok Maute yang menguasai Kota Marawi dengan serangan udara dan artileri, kemarin. Korban tewas dalam konflik yang telah berlangsung sebulan ini diperkirakan mencapai 300 orang.

Militer mengerahkan helikopter serbu MG20 dan jet tempur FA50 untuk mendukung serbuan pasuk­an darat. Suara tembakan senapan mesin terdengar menyalak tiada henti dari kawasan tersebut. Kobaran api dan asap hitam terlihat di kawasan-kawasan yang masih dikuasai milisi Maute.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan kehadiran petempur-petempur asing dari kelompok Islamic State (IS) membantu milisi di Marawi membuat pertempuran semakin sulit.

“Anda memiliki gabungan pasuk­an IS dari Suriah, Indonesia, Malaysia, Sri Lanka, dan Arab,” kata Duterte kepada pasukan Filipina saat mengunjungi kamp militer di Kota Butuan, timur laut Marawi, Mindanao selatan, kemarin.

Ini merupakan penampilan pertama presiden berusia 72 tahun itu dalam sepekan terakhir setelah dia mengambil cuti untuk memulihkan kondisi kesehatannya.

Kita harus menggunakan aset-aset udara karena kita melawan para petempur dari Timur Tengah. Mereka telah belajar teknik melakukan pembunuhan brutal. Mereka akan membakar kalian dan memenggal kalian,” tegas Duterte.

Para pejabat militer Filipina mengatakan sekitar 400 personel tambahan dikirimkan ke Marawi untuk menaklukkan para milisi Maute yang terkait dengan IS.

Sebelumnya, militer Filipina memperketat pengamanan di Kota Iligan dan Cagayan de Oro untuk mengantisipasi anggota-anggota kelompok separatis Maute menyusup bersama-sama dengan para pengungsi dari Kota Marawi. Namun, sejumlah anggota kelompok yang berafiliasi dengan Islamic State itu diperkirakan telah berhasil mencapai kedua kota itu.

BACA JUGA  Kuasa Hukum Korban Minta Pelaku Kekerasan Seksual di Pondok Pesantren Magelang Dijadikan Tersangka

“Kami tidak menyangkal kemungkinan beberapa pejuang (Maute) yang berasal dari Marawi bercampur dengan pengungsi yang meninggalkan Marawi,” kata juru bicara AFP, Brigadir Jenderal Restituto Padilla Jr di Camp Aguinaldo, Kota Quezon, kemarin.

Sejumlah anggota Maute ditangkap oleh AFP dan Kepolisian Nasional Filipina di luar Kota Marawi, termasuk tetua Maute Cayamora dan Farhana serta terduga pembuat bom, Mohammad Maute.

Padilla mengatakan penangkapan keluarga Maute bersaudara tersebut tidak berarti Iligan dan Cagayan de Oro bebas dari kelompok Maute. “Inilah sebabnya sejak itu, kami meningkatkan keamanan, tidak hanya di Marawi, tetapi juga di Iligan dan Cagayan de Oro,” lanjutnya seperti dikutip Manila Times.

Menurut data terakhir AFP, korban tewas dalam 26 hari pertempuran di Kota Marawi mencapai 329 orang yang terdiri atas 225 milisi, 59 tentara, dan 26 warga sipil. Sedikitnya 208 senjata api ditemukan oleh pasukan pemerintah. (AFP/AP/Ire/MI.com/devara)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.