Paulus Waterpauw, Mutiara dari Tanah Papua Jabat Kapolda Sumatera Utara

????????????????????????????????????

Paulus Waterpauw

JAYAPURA, kabarpolisi.com – Mutiara dari Tanah Papua. Sebutan itu pantas dialamatkan kepada Inspektur Jenderal Polisi Paulus Waterpauw. Bukan tanpa sebab, di mana pun bertugas anak
Anak asli Suku Kamoro yang lahir di Fakfak pada 25 Oktober 1963 selalu bersinar, bak mutiara.

“Saya tak mau disebut jago kandang,’kata Irjen Paulus Waterpau kepada wartaplus beberapa waktu silam, saat disinggung kemana dirinya akan berkiprah kepada bangsa dan negara saat dirinya tak menjabat sebagai Kapolda Papua.

“Saya ikuti jalan Tuhan saja,”ujarnya .

Pernyataan dirinya seperti memberi bukti, ia ikuti saja takdir Sang Pencipta.

Tak lama ia dipromosi Wakabaintelkam Polri Paulus Waterpuw kemudian diangkat jadi Kapolda Sumatera Utara berdasarkan Surat telegram Kapolri Nomor ST/1408/VI2017 tanggal 2-6 2017.

Paulus Waterpauw yang menjabat Kapolda Papua sejak 31 Juli 2015 lalu dipromosikan ke jabatan baru sebagai Wakil Kepala (Waka) Badan Intel Keamanan (Baintelkam) Mabes Polri sesuai telegram Kapolri Nomor: ST/1034/IV/2017 tanggal 18 April 2017. Sebulan lebih menjabat kini dapat jabatan baru.

Lahir di Fakfak pada 25 Oktober 1963. Menamatkan SD YPK di Surabaya tahun 1976, SMPN 6 Surabaya tahun 1980 dan SMAN 5 Surabaya tahun 1983, Paulus Waterpauw memulai tugas pertama setelah menyelesaikan pendidikan Akpol ditempatkan di Polda Jawa Timur khususnya Pamapta Polresta Surabaya Timur Polda Jatim 1987-1988. Dari sini kemudian menjadi Wakasat Serse Polresta Surabaya Timur Polda Jatim 1988-1990.

Tahun 1990-1992 menjabat Kanit Intelkrim Sat IPP Polwiltabes Surabaya, lanjut Kasat Intelpam Polres Mojokerto tahun 1992-1994. Dari Surabaya yang sudah diakrabinya, berlanjut menjadi Kasat ops Puskodalops Polda Kalteng tahun 1996-1997 dan Paban Muda Pada Paban IV/Kam Sintel Polri tahun 1997-2000. Di Jakarta, Paulus kemudian menjadi Kapolsek Metro Menteng 2 tahun.

BACA JUGA  Kuasa Hukum Korban Minta Pelaku Kekerasan Seksual di Pondok Pesantren Magelang Dijadikan Tersangka

Usai tugasnya di Polres Menteng, menjadi Kapuskod Ops Polres Jakarta Pusat tahun 2000. Paulus mendapat tugas baru menjadi Wakapolres Tangerang tahun 2001, kemudian Pamen Sespim Dediklat Polri tahun 2002-2003 Tugas baru mengantarnya kembali ke Papua. Kali ini ia ditugaskan sebagai Kapolres Mimika 2003-2005.

Dari Mimika, Paulus ditugaskan menjadi Kapolresta Jayapura 2005-2006 kemudian Direskrim Polda Papua 2006-2009. Dalam kurun waktu ini ada satu peristiwa yang tak mungkin dilupakannya. Peristiwa itu adalah terpilihnya Paulus sebagai Komandan Upacara pada perayaan HUT RI ke 61 yang berlangsung di Istana Negara, Jakarta.

Saat itu yang menjadi inspektur upacara adalah Presiden RI, Soesilo Bambang Yudhoyono. Paulus saat itu berpangkat Kombes sedang bertugas sebagai Direktur Reskim Polda Papua. Dari Paulus kembali ke Jakarta dan ditugaskan Penyidik Utama TK Dit Ill/Kor dan M Bareskrim Polri tahun 2009 2010, dan Sespim Polri 2010-2011.

Pada 19 Oktober 2011 hingga 18 Desember 2014 ditugaskan menjadi Wakapolda Papua dan Kapolda Papua Barat 19 Desember 2014 27 Juli 2015, Paulus menjabat Kapolda Papua 31Juli 2015.

Karier Kepolisian Paulus Waterpauw berjalan dengan tren yang terus meningkat. Paulus mendapatkan beberapa tanda jasa diantaranya Satya Lencana Dwidya Sistha, Satya Lencana Kesetiaan 8 tahun, Satya Lencana Kesetiaan 16 tahun dan Satya Lencana Kesetiaan 24 Tahun.

Editor : Muhammad Rizal Tanur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.