Sempat Dikejar Anak SMA, Pelaku Bom Bandung Seorang Tukang Bubur Tewas

Jakarta – Pelaku bom panci di kawasan Taman Pandawa, Kelurahan Arjuna, Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat berhasil dilumpuhkan. Pelaku diketahui berprofesi sebagai penjual bubur sumsum dan tewas dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Pelaku bernama Yayat Cadia yang lahir di Purwakarta, berusia 42 tahun. Berdasarkan salinan KTP, pelaku beralamat di Cukanggenteng, Pasir Jambu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

“Kita tahu bahwa sekitar pukul 09.00 WIB tadi terjadi ledakan di lapangan Pandawa. Kita bersyukur tidak ada korban dari masyarakat,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (27/2/2017).

Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Anton Charliyan mengatakan seorang pelaku meledakkan bom panci low explosive (berdaya ledak rendah) di Taman Pandawa lalu bersembunyi di Kantor Kelurahan Arjuna.

“Bom panci low explosive diledakkan salah satu pelaku,” kata Anton kepada wartawan di lokasi hari ini.

Pelaku teror bom di kantor Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, diketahui sempat meledakan bom di Taman Pandawa yang berjarak puluhan meter dari Kantor Kelurahan Arjuna.

Toni (46) salah seorang penjual cakue menuturkan, sekitar pukul 08.30 WIB, suasana di Taman Pandawa masih tenang. Hanya terlihat puluhan siswa SMA 6 Bandung yang tengah berkegiatan olahraga di taman. Namun, suasana mendadak riuh sewaktu sebuah benda meledak di pinggir taman.

Toni yang hanya berjarak puluhan meter dari tempat bom meledak pun terkaget-kaget.

“Saya kaget, pas dilihat ada benda seperti panci berwarna putih sebesar helm. Kenceng banget ledakannya,” kata Toni di lokasi kejadian, Senin (27/2/2017) siang.

Sesaat setelah bom meledak, kata Toni, pelaku langsung dikejar para siswa sekolah yang sedang berolahraga. Namun, pelaku malah mengancungkan sebilah pisau sambil tertawa.

BACA JUGA  Kuasa Hukum Korban Minta Pelaku Kekerasan Seksual di Pondok Pesantren Magelang Dijadikan Tersangka

“Saya lihat orang itu bawa pisau sambil ketawa-ketawa, ayo sini, ayo sini. Anak-anak pun dari jauh menggiring dia (pelaku) sampai akhirnya lari ke kantor Kelurahan Arjuna. Mereka (siswa) meneriaki teroris, teroris,” ucap Toni menirukan kalimat yang dilontarkan pelaku.

Sementara itu, Sofian (40) warga lain sempat berpapasan dengan pelaku. Namun, ia tak mencurigai jika pelaku yang mengenakan jaket berwarna hitam itu teroris.

“Saya pakai motor, saya sempat mau tabrak, tapi ragu. Saya kira anak-anak sekolah sedang berkelahi. Saya lihat dia pakai jaket dan membawa tas. Di belakang tasnya ada kabel,” ungkapnya.

Dari pantauan Kompas.com aparat kepolisian telah melingkari area Taman Pandawa. Polisi pin langsung melakukan olah TKP dan memeriksa sebuah kursi dari besi yang diduga menjadi tempat penyimpanan bom tersebut.

Sementara itu, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengucapkan terima kasih atas bantuan masyarakat yang ikut mengejar pelaku. “Saya apresiasi partisipasi masyarakat yang langsung mengejar, ” kata Kapolri seperti dikutip dari Metrotv.

Kapolri mengatakan, bom tersebut berdaya ledak rendah dan tidak ada korban. Menurut orang nomor satu di Polri, pihaknya masih mengejar seorang pelaku lagi.

Tentang motif pelaku, polisi sedang menyelidinya. “Pelaku sempat minta agar teman-teman pelaku yang ditangkap Densus dibebaskan,” kata Kapolri. (Zigit)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.