Wakil Kapolri Hadiri KTT D-8 di Turki

Komjen Polisi Syafruddin

ISTANBUL, kabarpolisi.com – Wakil Kapolri Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Istanbul, Turki, Rabu (18/10/2017).

Sesi ke-38 Komisi D-8 diadakan di Istanbul, di Lütfi Kırdar International Pusat Konvensi dan Pameran 17-18 Oktober 2017 dengan kepemimpinan Pakistan. Komisaris dan Kepala delegasi dari semua Negara Anggota D-8 ambil bagian dalam sesi 2 hari tersebut.

KTT tersebut akan didahului oleh pertemuan Dewan Menteri Luar Negeri dan Komisi masing-masing pada tanggal 19 dan 17-18 Oktober 2017.

Wakapolri Komjen Pol. Syafruddin menjadi anggota delegasi resmi mewakili Indonesia dalam KTT D-8 Kesembilan dengan tema “Memperluas Peluang Melalui Kerjasama “.

Komisi tersebut membahas, antara lain, pertemuan organ utama Organisasi termasuk KTT tersebut. Komisaris juga akan mencatat kemajuan dalam kegiatan rutin Organisasi, termasuk menyelesaikan Kalender Peristiwa 2017 dan 2018.

Sekretaris Jenderal D-8 menyatakan keyakinannya bahwa sesi ke-38 Komisi akan membawa hasil positif untuk mengkonsolidasikan kemitraan koperasi ke ketinggian baru.

Dapat disebutkan bahwa Komisi adalah badan Eksekutif Organ Pimpinan Organisasi D-8. Komisi bertemu dua kali setahun sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Piagam D-8 ini dipimpin oleh Chairman-in-Office.

KTT adalah tingkat pertemuan tertinggi dimana Kepala Negara atau Pemerintahan menghadiri pertemuan tersebut untuk meninjau dan merumuskan strategi untuk Organisasi. D-8 didirikan pada tahun 1997 dengan ‘Deklarasi Istanbul’ untuk mempromosikan penyebab delapan negara anggotanya yang merentang ke Benua Asia, Eropa dan Afrika

D-8 merupakan kelompok delapan negara dengan penduduk mayoritas Islam yang telah berusia 20 tahun. Negara-negara itu adalah Bangladesh, Mesir, Indonesia, Iran, Pakistan, Nigeria, Pakistan, dan Turki. Delapan negara itu melakukan kerja sama ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.

BACA JUGA  Kuasa Hukum Korban Minta Pelaku Kekerasan Seksual di Pondok Pesantren Magelang Dijadikan Tersangka

KTT yang bertemakan ‘Expanding Opportunities Through Cooperation’ itu akan menjadi KTT yang kesembilan. Secara historis, meskipun negara-negara D-8 juga anggota OKI (Organisasi Kerjasama Islam), pertemuan akan fokus membahas berbagai isu dan agenda kerja sama ekonomi.

“Terdapat enam area fokus kerja sama yakni kerja sama perdagangan, industri, pertanian, energi, perhubungan, dan pariwisata. Sangat kecil kemungkinan membahas politik kecuali dalam konteks bilateral. Politik dibahas dalam pertemuan OKI,” tuturnya.

Tata menambahkan, KTT sendiri akan menghasilkan dua outcome, Istanbul declaration dan Istanbul benefiction.

Deklarasi Istanbul akan menghasilkan komitmen politik negara-negara anggota yang terkait dengan perhatian revitalisasi kerja sama D-8.

Di antaranya, peningkatan kerja sama transaksi keuangan, perjanjian bersifat bisnis, pembebasan visa, dan peningkatan konektivitas antarnegara D-8 termasuk lewat sektor swasta atau public private partnership (PPP).

Sementara itu, hasil lainnya akan berisi rencana aksi dari enam area fokus kerja sama antarnegara D-8.

“Indonesja akan mendorong kerja sama maritim dan sektor swasta terutama PPP juga mendorong kerja sama selatan-selatan,” tambahnya.

Hingga saat ini, sudah hampir semua perwakilan negara mengkonfirmasi kehadiran pejabat tingkat negara.

Selain Jusuf Kalla dari Indonesia, Turki akan menghadirkan presiden, Pakistan akan diwakili oleh perdana menteri, Nigeria akan menghadirkan presiden, Malaysia akan mengirimkan deputi perdana menteri, dan Iran akan menghadirkan wakil presiden.

Dua negara lainnya yakni Bangladesh dan Mesir belum mengkonfirmasi perwakilannya.

Mohammad Devara Pratama

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.