Zidane Pulangkan Tropi La Liga ke Santiago Bernabeu

Zinedine Zidane (Foto Reuters)

MADRID, kabarpolisi.com – Untuk kali pertama dalam lima tahun terakhir, Real Madrid juga mampu mendobrak dominasi pesaing utama, Barcelona dalam pentas La Liga Spanyol.

Dikutip Football Espana, tim besutan pelatih Zinedine Zidane akhirnya keluar sebagai kampiun LaLiga musim 2016/2017, usai dalam laga pekan terakhir mengalahkan Malaga 2-0 di La Rosaleda, Senin 22 Mei 2017 dini hari WIB. Gelar juara terasa sangat spesial, terlebih Madrid sudah absen juara LaLiga sejak terakhir musim 2011/2012.

Lewat sentuhan tangan dingin Zinedine Zidane, Madrid akhirnya kembali menjadi jawara sepakbola Spanyol setelah gelar terakhir yang diraih di era Jose Mourinho.

Gelar juara jelas dirasa begitu istimewa bagi Zidane. Sebab, gelar ini adalah yang pertama kali bagi legenda hidup Los Merengues asal Prancis ini. Gelar ini juga melengkapi kontribusi Zidane, yang pernah juga membawa Madrid juara LaLiga musim 2002/2003, saat masih aktif bermain.

“Memenangkan LaLiga? Itu sangat penting. Kami bertahun-tahun tak bisa memenangkannya. Kami tahu, pekerjaan yang kami lakukan setiap hari adalah untuk memenangkan La Liga,” kata legenda hidup Perancis ini.

“Bagi Madrid, ini punya arti lebih karena mereka adalah tim terbaik dunia. Kami harus kembali memenangkan LaLiga. Setelah 38 pertandingan, ini adalah liga tersulit dan sangat indah. Saya sangat senang, memenangkan ini sangat luar biasa.

Gelar juara LaLiga musim 2016/2017 adalah gelar ke-33 Madrid di ajang ini. Madrid berpeluang besar menambah koleksi trofinya musim ini, andai mampu mempertahankan gelar juara Liga Champions musim ini.

Zidane masih punya pekerjaan rumah, untuk memikirkan laga final Liga Champions kontra Juventus. Meski demikian, Zidane tak masalah jika saat ini ia akan ikut larut dalam pesta perayaan gelar juara LaLiga.

“Pesta malam ini? Kami harus merayakannya. Kami harus pergi ke Cibeles (pusat kota Madrid) untuk merayakan bersama orang-orang di belakang kami. Setelah itu, baru kami akan bersiap untuk final (melawan Juventus),” kata Zidane.

Madrid akan berhadapan dengan Juventus dalam laga final Liga Champions di Millenium Stadium, Cardiff, 3 Juni 2017 mendatang.

Pelatih Muslim

Penunjukan Zinedine Zidane sebagai arsitek Real Madrid menggantikan Rafa Benitez di tengah musim ini terbilang cukup mengejutkan.

Zidane adalah mantan pemain terbaik dunia dan dikenal sebagai pemain yang jenius. Selain itu ia juga dikenal sebahai sosok muslim yang berbeda.
Seakan membawa pesan damai melalui dunia sepakbola yang dicintainya.

Ia menjadi pribadi yang disukai kawan maupun lawan.

Ketaatannya sebagai seorang muslim ditunjukkannya tidak hanya dalam keseharian, namun saat pertandingan.
Kesaksian sejumlah rekan satu tim-nya, bila ada waktu jeda, Zidane selalu menyempatkan untuk shalat.

Namun karier Zidane tak selalu mulus. Salah satu aksi kontroversialnya yang dikenang untuk waktu lama adalah tandukannya ke dada bek Italia Marco Materazzi pada Piala Dunia 2006 silam. Zidane dapat kartu merah karena insiden ini, Italia juara dunia lewat adu penalti.

Banyak yang menyebut jika Zidane adalah pelatih pertama di Real Madrid bahkan Eropa yang muslim. Benarkah?

Belum ada konfirmasi terkait itu yang pasti kedatangan Zidane memunculkan beberapa fakta menarik.

Berikut fakta-fakta menarik di balik hadirnya Zidane di kursi panas pelatih Madrid dirangkum dari berbagai sumber seperti dilansir CNN Indonesia.

– Zinedine Zidane adalah pelatih Real Madrid pertama asal Perancis. Pelatih asing terakhir yang menangani Madrid adalah Carlo Ancelotti yang dipecat akhir musim lalu

– Florentino Perez sebelumnya juga pernah mengganti pelatih di tengah musim dan menempatkan pelatih akademi sebagai gantinya, yaitu saat ia memecat Vanderlei Luxemburgo dan menggantinya dengan Juan Ramon Lopez Caro.
Namun di bulan Februari, Florentino Perez harus melepaskan jabatannya sebagai Presiden klub.

– Rafa Benitez menjadi manajer nomor urut keempat dalam hal jumlah pertandingan paling minim sebelum dipecat oleh Real Madrid. Benitez hanya memainkan 25 laga bersama Madrid, namun masih lebih beruntung dibandindgkan Arsenio Iglesias (21), Mariano Garcia Remon (20), dan Jose Antonio Camacho (6).

– Zinedine Zidane pertama kali ditunjuk sebagai penasehat khusus bagi Real Madrid pada tahun 2010. Setelah itu Zidane sempat menjadi asisten pelatih Carlo Ancelotti pada musim 2013 dan menjadi pelatih tim Real Madrid Castilla semusim berikutnya.

-Zidane mengikuti jejak Miguel Munoz, Amancio Amaro, Alfredo Di Stefano dan Luis Molony sebagai pemenang Liga Champions bersama Real Madrid yang akhirnya jadi manajer tim tersebut.

Dari daftar nama-nama di atas, Munoz jadi pelatih paling sukses dengan persembahan 9 trofi La Liga, dua trofi Piala Raja, dua trofi Piala Eropa (Liga Champions), dan satu trofi Piala Interkontinental

-Zinedine Zidane datang pada tahun 2001 dan jadi bagian proyek Los Galacticos yang dirancang oleh Real Madrid. Zidane adalah bintang kedua yang didatangkan oleh Florentino Perez setelah semusim sebelumnya mereka sukses membajak Luis Figo dari Barcelona.

Berstatus sebagai pemain termahal di dunia saat itu, Zidane menghabiskan lima musim di Madrid sebelum akhirnya gantung sepatu pada tahun 2006.

Editor : Mohammad Devara Pratama

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.