DAERAH  

Kawanan Perampok Minimarket Didor Polisi Bandung

BANDUNG, kabarpolisi.com – Beraksi lebih 20 kali di wilayah Kota Bandung dan Kabupaten akhirnya kawanan perampok minimarket ditangkap Satreskrim Polrestabes Bandung. Dalam setiap aksinya, lman Budiman (24), Jimmy Untung Herdiansyah (22), dan Amin Solihin (23) kerap dibekali senjata tajam seperti samurai, golok dan pisau untuk mengancam korbannya.

Kapolrestabes Bandung Kombes Polisi Hendro Pandowo menjelaskan, komplotan perampok bersamurai ini tak segan untuk melukai korbannya jika melawan. Sejak akhir Desember 2017 hingga 6 Januari 2018 lalu, sudah puluhan tempat disambangi para pelaku.

“Yang jadi sasaran minimarket atau aktivitas ekonomi yang buka 24 jam. Terakhir 6 Januari 2018 kemarin di minimarket Jalan Otista sekitar pukul 03.00 wib dini hari. Mereka ini hampir setiap hari melakukan pencurian di Kota Bandung,” kata Hendro di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Rabu (10/1/2018).

Polisi yang mendapatkan laporan tersebut kemudian mendatangi lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), melakukan penyelidikan, mengumpulkan bukti-bukti, dan menganalisa rekaman closed circuit television (CCTV).

Salah satu pelaku ini sempat terekam CCTV sehingga identitas langsung diketahui polisi dan pelaku pun diburu.

“Tanggal 7 Januari 2018 kemarin, kami ungkap, pelaku pencurian berjumlah 6 orang, namun baru tiga yang berhasil kami ringkus. Masih ada tiga lagi yang kami kejar, yakni Egi (24), Aep (23), dan Robin (25). Kami sudah ketahui tempat nongkrong tiga DPO ini. Cepat atau lambat mereka pasti tertangkap,” ujarnya.

Para perampok yang telah tertangkap ini merupakan warga Banjaran. Saat ditangkap, para pelaku sempat melawan dan berusaha melarikan diri. Namun ketiganya dilumpuhkan dengan ditembak di bagian kaki.

“Karena melakukan perlawanan, maka pelaku ditindak dengan tegas dan terukur karena membahayakan jiwa masyarakat, korban dan aparat,” kata Hendro yang didampingi Kasatreskrim Polrestabes Bandung, AKBP M Yoris.

Menurut Hendro, dalam setiap aksinya, komplotan ini berbagi tugas. Tiga orang mengawasi situasi lokasi, sedangkan tiga lainnya melakukan perampokan atau eksekutor.

Saat masuk lokasi yang dituju, pelaku kerap menodongkan senjata tajam berupa samurai sambil mengancam, dan menyuruh korban petugas minimarket atau SPBU untuk mengeluarkan uang dalam laci kasir dan brangkas, untuk kemudian merampas uang tersebut dan melarikan diri.

“Setiap aksi, pelaku selalu mencari yang masih buka antara pukul 02.00-03.00 WIB dan penjagaan lemah. Rata-rata korban yang diancam tak melakukan perlawanan, kalau melakukan perlawanan tidak menutup kemungkinan dilakukan penganiayaan, ditusuk atau dibacok. Tapi tidak ada korban, karena korban menyerahkan uangnya lalu teriak rampok,” ungkapnya.

Seperti dilansir kompascom,sejumlah tempat yang pernah dirampok oleh kawanan ini adalah minimarket di kawasan Jalan Braga, Sukajadi, Andir, Kebonjati, Suniaraja, dan Otto Iskandardinata (Ottista), serta SPBUdi Jalan Mohammad Ramdan, Kota Bandung, SPBU Katapang, Kabupaten Bandung, dan SPBU Bojongsoang. Dari lokasi perampokan itu, para pelaku menggondol puluhan juta rupiah.

“Kami kembangkan apakah mereka melakukan aksinya di lintas kota di wilayah Jabar atau ke wilayah DKI,” katanya.

Dari tangan tersangka, polisi menyita sejumlah barang bukti satu unit motor Yamaha X-Ride, satu unit Honda Scoopy, Honda Beat, Yamaha Mio, uang tunai Rp1.870.000, dan dua bilah samurai. Atas tindakanya, ketiga pelaku dijerat Pasal 365 ayat (2) ke-1e dan 4e KUHPidana.

“Ancaman hukumannya di atas lima tahun penjara,” tuturnya.

Sementara itu, M Reki (19), pegawai SPBU di Jalan Mohammad Ramdhan, mengatakan, pada saat perampokan, SPBU sedang sepi. Tiba-tiba dua pelaku datang berboncengan dengan menggunakan motor.

Salah satu pelaku turun dan mengancam Reki dengan mengarahkan samurai ke lehernya. Reki yang takut kemudian mengikuti permintaan pelaku untuk menyerahkan uang SPBU sebesar Rp 10 juta.

“Tadinya uang itu mau saya masukan ke brankas tapi diambil sama pelaku. Setelah mengambil uang pelaku kabur. Terus saya teriak rampok,” kata Reki.

Muhammad Rizky

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.