DAERAH  

Pengamat : Laporan Walikota Bukittinggi untuk Alihkan Isu Rumah Dinas

Kasra Scorpi

BUKITTINGGI, kabarpolisi.com  – Walikota Bukittinggi, H.M Ramlan Nurmatias mendatangi Mapolres Bukittinggi untuk melaporkan tindakan teror dan pencemaran nama baik yang diterimanya, Senin, 15 Mei 2017. Pasalnya sang Walikota sering menerima ancaman lewat pesan singkat di telphone selulernya.

Baca: https://kabarpolisi.com/daerah/terima-sms-teror-walikota-bukittinggi-lapor-polisi.html

Tindakan Walikota Bukittinggi tersebut menuai beragam pendapat dimasyarakat salah satunya datang dari seorang pengamat sosial sekaligus tokoh masyarakat Bukittinggi, Kasra Scorpi. Saat dikonfirmasi kabarpolisi.com terkait hal tersebut, Kasra mendugga bahwa laporan itu hanya upaya pengalihan isue.

” Namanya saja sms gelap, kenapa walikota harus melapor, laporan itu hanya akan merugikan dirinya sendiri sebab isuenya akan berkembang kemana-mana karena pasti akan ada bumbu cerita yang lain-lain. harusnya cukup hal itu walikota yang tahu saja,” ujar Kasra (16/5).

selanjutnya kasra mengingatkan, Walikota sebaiknya jangan sering curhat, atau memang ada hal lain yang ingin dia tutupi. 

“Walikota ini kayaknya lagi ngikutin gaya SBY sering curhat politik. Apa mungkin karena dia sekrang lagi ketimpa soal isue rumah dinas?,” tandas Kasra.

lebih jauh Kasra menduga, tindakan walikota tersebut hanya upaya pengalihan isue pembangunan rumah dinas.

“saya mencium ada upaya walikota untuk menglihkan perhatian masyarakat terkait pembangunan rumah dinas yang menelan biaya hingga 10 milyar, padahal sebelumnya rumah dinas itu sudah direnovasi dan masih layak huni,”beber Kasra.

Sebagai seorang pengamat sosial, Kasra mengaku prihatin dengan kepemimpinan H.M Ramlan Surmatias. Kasra berharap, Ramalan selaku Walikota bisa melihat dan memperhatikan aspirasi masyrakat.

“saya tidak punya kepentingan apa-apa dalam persoalan ini, namun sebagai pemerhati sosial saya ingin mengingtkan Walikota agar lebih mengedepankan kepentingan warga demi kemajuan Kota Bukittinggi,” ujarnya.

Dilain pihak Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmatiyas menegaskan, bahwa dirinya sudah hilang kesabaran lantaran SMS misterius tersebut menuduhnya menghamili warga Birugo.

“akhir-akhir ini saya menerima tuduhan macam-macam bahkan dikatakan saya menerima suap dari Yandra Feri, sebesar Rp 320 juta,tuduhan suap ini saya ngak mau gubris tapi kalo sudah soal tuduhan asusila ini sudah masalah serius,” keluh Ramlan.

Editor :Donny Magek Piliang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.