Eropa merupakan tanah paling “subur” dalam perkembangan Kristiani. Katedral-katedral berdiri megah di pelosok benua kulit putih tersebut. Namun, sebenarnya Islam pernah menorehkan peradaban di sana. Pemerintahan Muslim pernah memajukan benua biru tersebut.
Penyebaran Islam ke Eropa dimulai dari Semenanjung Iberia, atau disebut juga Andalusia. Kawasan tersebut saat ini merupakan wilayah Spanyol dan sekitarnya. Banyak peradaban Islam yang dibangun di Spanyol.
Namun, sayangnya saat ini hanya sedikit situs-situs Islam yang masih dapat disaksikan. Padahal, Islam cukup lama menguasai wilayah Eropa selatan tersebut.
Philip K Hitti dalam History of The Arabs mengatakan, ekspansi pasukan Muslim ke Semenanjung Iberia merupakan serangan terakhir dan paling dramatis dari seluruh operasi militer penting yang dijalankan oleh orang-orang Arab.
Serangan ke  gerbang barat daya Eropa itu menandai puncak ekspansi Muslim ke wilayah Afrika-Eropa, seperti halnya penaklukkan Turkistan yang menandai titik terjauh ekspansi ke kawasan Mesir-Asia.
“Dari sisi kecepatan operasi dan kadar keberhasilannya, ekspedisi ke Spanyol memiliki kedudukan yang unik dalam sejarah militer abad pertengahan,” ujarnya.
Pembukaan Eropa berawal pada 711 semasa kepemimpinan Dinasti Umayyah. Seorang sahabat Rasul, Thariq bin Ziyad, yang memimpin pasukan Muslim  dan berhasil membuka Eropa. Dia diutus ke sana oleh Musa Bin Nushair, seorang gubernur Afrika Utara.
Bersama  tujuh ribu pasukan, Thariq berangkat dari Afrika Utara menuju sebuah kawasan dekat gunung yang kemudian dinamakan Jabal (Gunung) Thariq, saat ini disebut dengan Gibraltar.
Ia pun dengan mudah menguasainya. Dari Gibraltar inilah kekuasaan Muslim kemudian meluas ke seluruh semenanjung Iberia.Â
Semenanjung Iberia saat itu dikuasai Kerajaan Visigothik di Hispania sejak abad kelima. Pada 710, Raja Kerajaan Visigoth, Witiza, meninggal dunia. Namun, anak-anak yang disiapkan sebagai penggantinya tak mampu berkuasa.
Alhasil, seorang kerabat jauh kerajaan Rodrigo mengambil alih melalui beberapa perebutan dan pemberontakan. “Rodrigo tidak memiliki waktu untuk memantapkan kekuasaannya sebelum masuknya pasukan Muslim. Tariq juga memiliki alasan yang lebih mendesak untuk merencanakan invasinya,” ujar Kennedy.
Dengan mengalahkan Rodrigo, maka Thariq membawa Muslimin memasuki Eropa dengan mudah. Bahkan, menurut Hitti, setelah kemenangan atas Rodrigo, pasukan Muslimin berjalan melintasi kota-kota Spanyol dengan cukup mudah dan hampir tak mendapatkan perlawanan berarti.
Tak butuh waktu lama untuk Thariq menguasai Spanyol. Kota demi kota dibuka oleh pasukan Muslimin. Disebutkan Hitti, sejak berlayar pertama kali menuju Eropa pada musim semi 711, Thariq mampu menguasai separuh Spanyol hingga akhir musim panas
Sumber: Republika